Kamis, 10 Desember 2009

kawat gigi

Mengenakan kawat gigi atau behel saat ini masih menjadi trend. Meski harganya lumayan mahal tapi banyak penggemar kawat gigi. Memang fungsi utamanya bukan hanya hiasan, tapi pada kenyataannya banyak orang menjadikan kawat gigi sebagai aksesoris. Jika dilihat dari bentuk dan bahannya memang unik sehingga dijadikan sebagai penghias gigi.
Apabila ditilik dari kegunaannya, behel digunakan untuk memperbaiki gigi yang letaknya tidak pada tempatnya, bertumpu dan berjejalan sehingga kekurangan tempat, tumbuh terlalu jarang yang akibatkan ada celah diantara gigi atau bahkan letaknya terlalu maju serta mundur. Hal inilah yang mengakibatkan tidak semua orang membutuhkan behel. Karena kondisi gigi yang tidak rata, maka bisa diperbaiki dan dibantu oleh kawat gigi atau behel.
Masalah pada gigi biasanya disebabkan oleh banyak faktor, salah satunya adalah genetik. Gigi yang berjejal atau jarang-jarang biasanya dikarenakan faktor keturunan atau genetik. Tapi bisa juga diakibatkan tindakan pencabutan gigi sehingga ada ruang kosong di mulut. Gigi yang terlalu maju bisa dikarenakan kebiasaan waktu kecil yang senang nge-dot atau menghisap jempol. Atau bisa juga karena kebiasaan menelah ludah dengan lidah mendorong gigi ke arah depan.
Perawatan dengan kawat gigi bisa dilakukan sejak usia 8 tahun. Yang terpenting saat memasang kawat gigi, harus dijaga kebersihan giginya agar selalu higienis. Bila gigi yang sudah rata dan tetap dipasang behel maka akan mengakibatkan bentuk gigi menjadi aneh.
Sebelum kawat gigi dipasang, biasanya dokter menentukan masalahnya seperti cetakan model gigi, memotret, merontgen gigi, kepala, serta wajah pasien. Hal ini dilakukan agar perawatan benar-benar sempurna dan bisa diteliti permasalahannya secara seksama. Setelah itu barulah ditentukan apa yang terbaik untuk pasien.
Foto wajah penting sekali karena berpengaruh pada profil wajah seseorang setelah berhasil menggunakan kawat. Karena kawat akan mengubah wajah, maka pasien harus tahu wajahnya sebelum dan sesudah memakai kawat gigi. Perencanaan itu harus dipaparkan pada pasien agar mereka tahu masalah dan bagaimana tindakan yang dilakukan dokter. Termasuk estimasi biaya, mulai dari harga kawat, biaya kontrol, biaya penggantian kawat dan pemeliharaan sesudah kawat dilepas.
Sebaiknya pasien juga memiliki salinan dari perencanaan tertulis tersebut. Sehingga, baik bagi pasien maupun dokter, bisa mencapai kepuasan yang seimbang. Jangan sampai nanti ada pihak yang merasa dirugikan. Sebab pemasangan kawat ini lumayan lama, sekitar 1-2 tahun lamanya. Perencanaan seperti ini bersifat claim, untuk mengantisipasi jika terjadi apa-apa.
Untuk pasien yang memiliki gigi berlubang, harus dilakukan perawatan penambalan gigi dulu sebelum dipasangi kawat. Jadi, pada saat memakai kawat, gigi-giginya sudah bersih dan kondisinya baik semuanya. Saat pertama kali kawat gigi dipasang, ada beberapa keluhan yang akan dirasakan pasien. Yang paling sering rasa sakit pada saat alat mulai diaktikfkan, selama 1-2 hari. Tapi tidak semua orang merasakannya. Ada juga yang menderita sariawan di sekitar mulutnya. Mungkin karena alatnya terlalu tajam. Tapi ini dapat diminimalkan.
Jenis dan sistem behel ada yang terbuat dari metal atau clear (transparan yang berwarna seperti warna gigi). Biasanya clear terbuat dari bahan composite, porselin atau plastik. Yang paling banyak digunakan di Indonesia kawat dari metal dan composite.
Apapun bahan yang dipilih, yang terpenting adalah sistemnya. Karena setiap sistem akan menentukan mahal atau murahnya harga kawat gigi. Yang paling sering dipakai jenis kawat gigi dengan sistem straight wire atau conventional bracket. Sedangkan sistem bracket yang harganya paling mahal adalah sistem damon. Sistem damon merupakan sistem bracket yang paling baru dan mahal. p2t

Tidak ada komentar: